ANDA memiliki gaya hidup yang santai, serius, atau suka hal-hal yang berbau hiburan? Setiap orang memiliki gaya hidupnya sendiri. Kebanyakan remaja senang meniru gaya hidup selebriti. Mereka memakai pakaian atau aksesoris yang dikenakan artis-artis sinetron di televisi. Sedang tren katanya.
Begitu juga dengan hobi atau kesenangan seseorang bermula dari kebiasaan yang sering dilakukan orang tersebut. Berbagai hobi ditekuni, dari kebiasaan mengumpulkan perangko sampai memainkan alat musik tertentu. Namun yang namanya hobi membaca rupanya belum begitu akrab ditekuni di kalangan remaja kita, terutama mahasiswa.
Lain halnya dengan remaja, khususnya mahasiswa di Jepang yang memiliki minat baca tinggi. Bahkan jika dikalkulasi, konsumsi membaca buku tiap orang di negeri matahari itu mencapai 50 buku per tahun. Artinya membaca buku sudah menjadi sebuah gaya hidup di negeri yang terkenal dengan drama seri berjudul Oshin tersebut.
PEKA sempat mewawancarai Shiho Sawai, seorang pelajar asal Jepang yang menjadi pemateri dalam Seminar Sastra Nasional di gedung DPRD Kudus, Minggu (20/1). Shiho mengaku sedih melihat perpustakaan di Indonesia yang serba kekurangan. "Di Jepang perpustakaannya sangat lengkap, harga buku juga murah," ungkap wanita yang masih aktif kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogjakarta.
Kebiasan membaca warga Jepang rupanya dipengaruhi kebiasaan mereka menggunakan kendaraan publik. Menunggu kereta listrik atau bus sampai di tempat tujuan, menurut Shiho menginspirasi mereka untuk memanfaatkan waktu dengan membaca. "Daripada menghabiskan waktu melamun di kendaraan umum masyarakat di negara saya memilih membaca buku," tutur mahasiswa yang konsen pada ilmu sastra Indonesia ini.
Jepang, terkenal dengan teknologinya yang berkembang pesat. Macan Asia, demikian julukan yang melekat pada negeri industri itu. Namun menurut Shiho, perkembangan teknologi di Indonesia juga tidak kalah. "Perkembangan teknologi di Indonesia sangat bagus, itu dapat dilihat pada majunya sistem teknologi informasi," jelas wanita kelahiran Kyoto ini.
Di Indonesia, kurangnya minat membaca buku di kalangan mahasiswa, salah satunya dipengaruhi harga buku yang relatif mahal, apalagi yang best seller. Namun menurut Shiho, kesulitan ini menciptakan hubungan yang erat antar mahasiswa. Ada sebuah ‘perjuangan’ untuk memperoleh buku yang bagus dan menarik. Mereka juga biasanya saling betukar informasi, dan pinjam-minjam buku sudah menjadi kebiasaan.
Lain lagi di Jepang, mahasiswanya terlalu sibuk untuk sekedar berkumpul setelah perkuliahan usai. "Kebanyakan mahasiswa di Jepang memiliki pekerjaan, sehingga setelah kuliah langsung pulang, mereka tidak sempat berdiskusi apalagi berorganisasi," keluh wanita yang saat ini bertempat tinggal di Resonegaran, Yogyakarta.
Yang menarik bagi Shiho, pengajar asal Indonesia yang bekerja di Negeri Sakura terheran-heran melihat mahasiswa di Jepang yang super sibuk. Sebaliknya, Shiho pun kagum menyaksikan kekompakan mahasiswa di Indonesia.(bowo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
The Best casino games, bonus offers, mobile and mobile
The best casino games, bonus offers, 안동 출장안마 mobile 창원 출장안마 and 논산 출장안마 mobile mobile casino 시흥 출장안마 slots. Online Slots – A 군포 출장안마 classic online gambling site that can be
Posting Komentar